www.kutukutubuku.com

Selasa, 19 Oktober 2010

Pendeteksi Tsunami Baru di Kuta Bali

    Kompetisi desain internasional untuk pusat penelitian kelautan di Bali yang baru saja dilakukan, Indonesia telah memberikan perusahaan Solus4 untuk belajar dan membuat arsitektur yang menginterpretasikan struktur gelombang tsunami. Kompetisi tersebut, disponsori oleh Arquitectum dan Universitas Pelita Harapan di Indonesia yang mencoba untuk mengatasi kebutuhan untuk penelitian tsunami dan respon terhadap kerusakan yang terjadi karena gempa bumi di Samudera Hindia tahun 2004 dan tsunami. Pusat pengamatan kelautan yang memiliki luas 2500 meter persegi tersebut akan berada di 150 meter dari pantai Kuta, Bali.




Arsitektur tersebut merupakan struktur cairan halus yang dapat beradaptasi dengan lingkungan perairan alam dan memungkinkan pengunjung dan ilmuwan untuk dapat melihat langsung ke luar. Program penelitian tersebut terdiri dari laboratorium penelitian, kamar tidur bagi para ilmuwan, kolam air laut, perpustakaan dan auditorium taman ai, yang akan didistribusikan di bawah dan di atas permukaan laut.

Team pembuat desain Solus4 ini berusaha memahami dinamika gelombang laut dan pola hasil gelombang yang dihasilkan sebagai tsunami dan memancar keluar dari epicenter. Gelombang tersebut, ketika ditranslasikan ke pola linear, dapat diketahui berbagai bentuk yang terintegrasikan ke bentuk bangunan dan hasil polanya yang timbul dari laut. Bentuk bangunan kemudian digunakan untuk merespon fasilitas yang sudah diprogram tersebut untuk kebutuhan ilmuwan dan pengunjung yang tertarik.

Untuk menjaga kebersihan alam sekitarnya, project ini akan menggunakan energi secara efisien. Panel berbasis kaca besar akan membentuk dinding, baik yang transparan dan buram yang tertanam sebagai cell PV. Dekat dengan lokasi pantai memungkinkan untuk menghasilkan gelombang pasang surut untuk untuk melayani kebutuhan listrik. Berkumpulnya air hujan dan sistem konversi air laut sistem konversi dapat mengatasi kebutuhan air domestik. Sumber air laut atas permukaan dapat menjadi pendingin dan pengontrol suhu di seluruh permukaan anthropomorphic Solus4. Bentuk Solus4 yang unik akan menjadi icon untuk study ilmiah dan turis di lokasi Bali, Indonesia.

sumber : http://www.beritanet.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar